Sabtu, 05 Desember 2015

PEMANFAATAN MEDIA AUDIO RADIO DALAM PEMBELAJARAN



Dasar-dasar Teknologi Pendidikan

BAB I
PENDAHULUAN
  1. Latar Belakang
Dalam rangka meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar siswa di setiap jenjang dan tingkat pendidikan, perlu dilakukan upaya inovatif oleh para guru dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya sebagai seorang pendidik. Terdapat banyak cara dan upaya yang dapat dilakukan oleh para pendidik dalam mewujudkan tujuan instruksional pendidikan, salah satunya adalah penggunaan media pembelajaran.
Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyampaikan pesan dari pengirim kepada penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga terjadilah suatu proses belajar yang ideal. Penggunaan media pembelajaran dapat mempertinggi kualitas proses belajar dan mengajar yang pada akhirnya dapat meningkatkan kualitas hasil belajar siswa. Media pembelajaran mempunyai kegunaan dan manfaat yang banyak, salah satunya adalah dalam proses pembelajaran, media dapat menjadi pembangkit keinginan, minat dan motivasi bagi para peserta didik untuk belajar.
Dari penjabaran latar belakang diatas, maka penulis tertarik membuat makalah dengan judul “Pemanfaatan Media Audio Radio dalam Belajar Siswa
  1. Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang diatas dapat dirumuskan beberapa permasalahan diantaranya:
1.      Pengertian dan pemanfaatan media pembelajaran?
2.      Bagaimana landasan penggunaan media dalam pembelajaran?
  1. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dalm penulisan makalah ini ialah:
1.      Untuk memenuhi tugas kuliah dasar-dasar teknologi pembelajaran
2.      Untuk mengetahui pengertian dan pemanfaatan media pembelajaran
3.      Untuk mengetahui landasan penggunaan media dalam pembelajaran
  1. Format penulisan
Format penulisan yang digunakan dalam penulisan makalah ini sama dengan format penulisan karya ilmiah lainnya.

BAB II
PEMBAHASAN
  1. Pengertian dan Pemanfaatan Media Pembelajaran
  1. Pengertian Media Pembelajaran
Kata media merupakan bentuk jamak dari kata medium. Medium di defenisikan sebagai perantara atau pengantar terjadinya komunikasi dari pengirim kepada penerima (Heininich et,al. Daryanto:5). Kata media berasal dari bahasa latin yang adalah bentuk jamak dari medium batasan mengenai pengertian media sangat luas, namun kita membatasi pada media pendidikan saja yakni media yang digunakan sebagai alat dan bahan kegiatan pembelajaran.
Secara umum dapat dikatakan media mempunyai kegunaan, antara lain:
1.      Memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalitas
2.      Mengatasi keterbatasan ruang, waktu tenaga dan daya indra
3.      Menimbulkan gairah belajar , interaksi lebih langsung antara murid dan sumber belajar
4.      Memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan kemampuan visual, auditori dan kinestiknya.
5.      Memberikan rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman dan menimbulkan persepsi yang sama.
6.      Proses pembelajaran mengandung 5 komponen komunikasi, guru, bahan pembelajaran, media pembelajaran, siswa, dan tujuan pembelajaran. Jadi media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan (bahan pembelajaran) sehingga dapat merangsang perhatian, minat fikiran, dan perasaan siswa dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan belajar.
  1. Pemanfaatan Media Pembelajaran
Pemanfaatan media yaitu penggunanan secara sistematis dari sumber belajar. Proses pemanfaatan media merupakan proses pengambilan keputusan berdasarkan pada spesifikasi desain pembelajaran. Misalnya bagaimana suatu flem diperkenalkan atau ditindaklanjuti dan dipolakan sesuai dengan bentuk belajar yang diinginkan. Adapun beberapa contoh pemanfaatan media dalam kegiatan pembelajaran antara lain sebagai berikut:
1)      Pemanfaatan Media Video dalam Kegiatan Pembelajaran
Sebagai contoh pemanfaatan media video pembelajaran ini peserta didik akan memperoleh berbagai informasi dalam lingkup yang lebih luas dan mendalam sehingga meningkatkan wawasannya. Program video pembelajaran sebaiknya dimanfaatkan secara terintegrasi dalam kegiatan pembelajaran di sekolah.
Langkah-langkah pemanfaatan program video pembelajaran dalam kegiatan pembelajaran, yaitu:
a)      Mengidentifikasi materi dan program video pembelajaran yang ada serta peralatan yang dibutuhkan.
b)      Merancang topik-topik yang akan di diskusikan
c)      Menyusun rancangan kegiatan sebagai tindak lanjut dari pemanfaatan program video pembelajaran, seperti menentukan format diskusi, melakukan kajian pustaka.
Secara umum langkah-langkah pemanfaatan program video pembelajaran dalam kegiatan pembelajaran adalah:
a)      Persiapan
·         Penyusunan rancangan pemanfaatan video pembelajaran yang terintegrasi dengan Rencana Program Pembelajaran (RPP)
·         Kegiatan-kegiatan sebelum memanfaatkan program video pembelajaran, misalnya menyiapkan peserta didik di salah satu ruangan, 15 menit sebelum pemutaran program video pembelajaran peserta didik diminta mempersiapkan buku, alat tulis, dan peralatan lain yamg diperlukan.
b)      Pelaksanaan
Selama menyaksikan program video pembelajaran, guru hendaknya mengawasi kegiatan peserta didik selama mengikuri program sehingga berjalan dengan tertib.
c)      Tindak Lanjut
Tindak lanjut yaitu setelah selesai penanyangan program video pembelajaran guru hendaknya memberikan penjelasan atau ulasan terhadap materi yang telah di bahas dan sebagainya.
2)      Pemanfaatan kaset Audio dalam Kegiatan Pembelajaran
Pengembangan dan pemanfaatan sumber belajar yang dapat menunjang dan mempermudah kegitan pembelajaran, merupakan upaya yang perlu dilakukan dalam meningkatkan mutu pembelajaran. Sehubungan dengan upaya meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah dasar (SD), Pustekkom Depdiknas sesuai dengan tugas dan fungsinya telah merintis pengembangan model pemanfaatan program kaset audio interaktif.
Program kaset audio interaktif ini di desain sedemikian rupa sehingga peserta didik di mungkinkan dapat terlibat secara aktif dan terus-menerus berinteraksi dengan guru radio. Mengingingat pembelajaran yang harus selalu bersifat interaktif. Artinya peserta didik dapat memberikan respons setelah mendengarkan program program audio.  Misalnya mengerjakan tugas latihan, mengucapkan dan sebagainya.
Program kaset audio interaktif dapat dimanfaatkan di dalam kelas di bawah dibawah bimbingan guru. Program yang di kemas di dalam kaset auidio ini memungkinkan peserta didik dapat belajar, baik secara individual maupun kelompok dengan atau tanpa bimbingan guru, berinteraksi engan program media audio pembelajaran. Interaksi peserta didik dapat berupa respons secara verbal terhadap latihan yang diberikan program audio. Selain itu, interaksi peserta didik juga dapat bersifat fisik, antara lain misalnya: menuliskan respons, menggerakkan anggota badan atau fisik, atau melakukan eksperimen yang di tuntun langsung oleh program audio.
Di dalam program kaset audio, di sediakan tempo (jeda) sehingga para peserta didik mempunyai waktu yang memadai untuk melakukan berbagai perintah yang di sampaikan oleh program audio.  Setiap program audio diawali dengan musik yang dapat mendorong terciptanya interaksi para peserta didik dengan program audio.
Adapun kelebihan pemanfaatan media kaset audio dalam kegiatan pembelajaran, antara lain sebagai berikut:
1.      Dapat diputar berulang-ulang tanpa mempengaruhi volume
2.      Dapat di hapus secara otomatis dan pitanya bisa di pakai lagi
3.      Dapat di gunakan sesuai jadal pelajaran yang ada
4.      Dapat menyajikan kegiatan-kegiatan di luar sekolah (hasil wawancara, rekaman kegiatan, dll)
5.      Dapat memberikan efisiensi dalam pembelajaran bahasa.
6.      Penyajian sepenuhnya di control oleh penyaji
7.      Biaya produksi dan penggandaannya relatif murah
8.      Peralatannya juga paling murah di banding dengan media audio visual lainnya

Sedangkan kelemahan kaset audio, antara lain sebagai berikut:
1.      Daya jangkauannya terbatas
2.      Biaya jadi mahal apabila ingin disebarluaskan  
Langkah-langkah pemanfaatannya adalah sebagai berikut:
a.       Sebelum pemutaran program audio
1.      Apabila program audio akan dimanfaatkan untuk pembelajaran secara klasikal guru perlu mempersiapkan diri dengan:
-          Mempelajari bahan-bahan cetak yang telah tersedia atau catatn mengenai program audio tersebut dan mendengarkan rekamannya sebelum di manfaatkan
-          Merangsang motivasi pesera didik agar mendengarkan program audio tersebut dengan baik
-          Membuat catatan tentang hal-hal penting yang berhubungan dengan program audio
-          Menyiapkan bahan yang kan di diskusikan oleh peserta didik
-          Memperhatikan bagian yang sukar dalam program audio tersebut dan apabila perlu menjelaskan terlebih dahulu sebelum program audio di sajikan.
-          Menjelaskan apa yang harus di lakukan peserta didik waktu mendengarkan program audio, misalnya mencatat, menrukan dan lain-lain.
2.      Mempersiapkan peserta didik untuk mendengarkan program audio dengan jalan memberi rangsangan dan memusatkan perhatian mereka melalui komentar maupun pertanyaan
3.      Guru dapat menyiapkan peserta didik untuk mendengarkan dengan baik dengan cara sebagai berikut:
-          Membuat suasana ruangan yang sejuk
-          Mengajak peserta didik mendengarkan dengan tenang dan sopan serta memusatkan perhatiannya pad aprogram audio
b.      Pada saat pemutaran program audio
Hal-hal yang harus diperhatikan yaitu:
1.      Guru dan peserta didik harus berada pada tempatnya masing-masing dan tidak berjalan kesana kemari yang dapat mengganggu perhatian peserta didik yang  sedang tercurah pada program audio yang di dengarkan.
2.      Peserta didik ahrus mencatat bagian atau hal-hal kurang/belum jelas/belum dimengerti untuk di tanyakan/di diskusikan setelah program audio berakhir
3.      Mengerjakan tugas-tugas atau LKS (jika ada) sesuai dengan perintah dalam program audio.
c.       Tindak lanjut
1.      Guru menginformasikan tugas-tugas dan latihan-latihan yang harus di kerjakan
2.      Guru menginformasikan rencana pertemuan selanjutnya
3.      Memotivasi peserta didik untuk tetap belajar dengan giat
3)      Pemanfaatan Komputer dan Jaringan Internet dalam Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran berbantuan computer dapat di masukkan dalam dua kategori yaitu computer mandiri dan computer dalam jaringan internet. Perbedaan  yang utama antara keduanya terletak apda aspek interaktivitas. Dalam pembelajaran melalui computer mandiri, interaktivitas peserta didik terbatas pada interaksi dengan bahan belajar yang ada dalam program pembelajaran.
Pada pembelajaran dengan komputer dalam jaringan internet, interaktifutas peserta didik menjadi lebih banyak alternatifnya. Pada pembelajaran dengan computer dalam jaringan internet di kenal dua jenis computer yaitu komputer server dan komputer klien. Sekolah menyediakan compute server untuk melayani interaksi melalui website server, email server, mailinglist server, chat server. Sedangkan peserta didik dan guru memakai komputer client yang di lengkapi dengan browser, email client dan chat client.
  1. Pemilihan Media Pembelajaran
Beberapa penyebab orang memilih media antara lain adalah:
a)      bermaksud mendemosntrasikannya seperti halnya pada kuliah tentang media
b)      merasa sudah akrab dengan media tersebut
c)      ingin memberi gambaran atau penjelasan yang lebih kongkrit
d)     merasa bahwa media dapat berbuat lebih dari yang bisa dilakukannya. 
Jadi dasar pertimbangan untuk memilih media sangatlah sederhana, yaitu memenuhi kebutuhan atau mencapai tujuan yang diinginkan atau tidak.  Mc. Connell (1974) mengatakan bila media itu sesuai pakailah. Dari segi teori belajar, berbagai kondisi dan prinsip-prinsip psikologi yang perlu mendapat pertimbangan dalam pemilihan dan penggunaan media adalah sebagai berikut.
a)      Motivasi
b)     Perbedaan individual
c)      Tujuan pembelajaran
d)     Organisasi isi
e)      Persiapan sebelum belajar
f)       Emosi
g)      Partisipasi Umpan balik
h)     Penguatan (reinforcement)
i)        Latihan dan pengulangan
j)       Latihan dan pengulangan
k)     Penerapan.
  1. Landasan Penggunaan Media Dalam Pembelajaran
Ada beberapa tinjauan tentang landasan penggunaan media mpembelajaran , antara lain landasan filosofis, psikologis, teknologis dan empiris.
  1. Landasan Filosofis
Ada suatu pandangan, bahwa dengan digunakan nya berbagai jenis media hasil teknologi baru didalam kelas, akan berakibat proses pembelajaran yang kurang manusiawi. Dengan kata lain, penerapan teknologi dalam pembelajaran akan terjadi dohumanisasi. Benarkah pendapat tersebut? Bukankah dengan adanya berbagai media pembelajaran justru siswa dapat mempunyai banyak pilihan untuk digunakan media yang lebih sesuai dengan karakteristik pribadinya? Dengan kata lain, siswa dihargai harkat kemanusiaannya diberi kebebasan untuk menentukan pilihan, baik cara maupun alat belajar sesuai dengan kemampuannya. Dengan demikian penerapan teknologi tidak berarti dohumanisasi. Sebenarnya perbedaan pendapat tersebut tidak perlu muncul, yang penting bagaimana pandangan guru terhadap siswa dalam proses pembelajaran.

  1. Landasan Psikologis
Dengan memperhatikan kompleks dan uniknya proses belajar, maka ketetapan pemilihan media dan metode pembelajaran akan sangat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Di samping itu, persepsi siswa juga sangat mempengaruhi hasil belajar. Kajian psikologis menyatakan bahwa anak akan lebih mudah mempelajari hal yang kongrit ketimbang yang abstrak. Berkaitan dengan hubungan kongkrit-abstrak dan kaitannya dengan penggunaan media pembelajaran, ada beberapa pendapat antara lain:
Pertama, Jerome Bruner, mengemukakan bahwa dalam proses pembelajaran hendaknya menggunakan urutan dari belajar dengan gambaran atau flem kemudian ke belajar dengan symbol, yaitu menggunakan kata-kata. Hal ini juga berlaku bukan saja untuk anak-anak akan tetapi juga untuk anak dewasa.
Kedua, Charles F. Haban, mengemukakan bahwa sebenarnya nilai dari media terletak pada tingkat realistiknya dalam proses penanaman konsep, ia membuat jenjang berbagai jenis media mulai yang paling nyata ke yang paling abstrak.
  1. Landasan Teknologis
Teknologi pembelajaran adalah nteori dan praktek perancangan, pengembangan, penerapan, pengelolaan, dan penilaian proses dan sumber belajar. Jadi teknologi pembelajaran merupakan proses kompleks dan terpadu yang melibatkan orang, prosedur, ide, peralatan dan organisasi untuk menganalisis masalah, mencari cara pemecahan, melaksanakan, mengevaluasi dan mengelola pemecahan masalah-masalah dalam situasi di mana kegiatan belajar itu mempunyai tujuan dan terkontrol. Dalam teknologi pembelajaran, pemecahan masalah dilakukan dalam bentuk kesatuan komponen-komponen system pembelajaran yang telah disusun dalam fungsi desain atau seleksi, dan dalam pemanfaatan serta dikombinasikan sehingga menjadi system pembelajarn yang lengkap.
  1. Landasan Empiris
Temuan-temuan penelitian menunjukkan bahwa terdapat interaksi antara penggunaan media pembelajaran dan karakteristik belajar siswa dalam menentukan hasil belajar siswa, artinya siswa akan mendapatkan keuntungan yang signifikan bila ia belajar dengan menggunakan media yangs esuai dengan karakteristik tipe atau gaya belajarnya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar