Metode content analysis atau analisis isi
konvesional dikalangan ilmu sosial, khususnya peneliti media amat popular
keberadannya. Karena merupakan suatu metode yang amat efisien untuk
menginvestigasi isi media baik yang tercetak maupun media dalam bentuk
broadcast. Analisis isi moderen mulai digunakan pada waktu perang dunia ke-2,
ketika para ahli dibagian intelijen sekutu memonitor jumlah dan jenis
nyanyian-nyanyian populer yang dimainkan stasiun-stasiun radio eropa.
Seusai perang, para peneliti menggunakan analisis
isi untuk mempelajari propaganda di surat kabar dan radio. Kemudian tahun 1952
Bernard Berelson mempublikasikan buku content
analisis incomunication research.
- Pengertian Dan Prinsip Dasar Content Analysis
a. Prinsip
sitematik oleh berelson diartikan, bahwa ada perlakuan prosedur yang sama pada
semua isi yang di analisis. Peneliti tidak dibenarkan melakukan analisis hanya
pada isi yang sesuai dengan perhatian dan minatnya. Tetapi harus pada
keseluruhan isi yang telah ditetapkan untuk diteliti (yang telah ditetapkan
dalam pemilihan populasi dan sampel).
b. Prinsip
objektif, berarti hasilnya tergantung pada prosedur penelitian, bukan pada
orangnya. Yaitu dengan ketajaman kategorisasi yang ditetapkan, orang lain dapat
menggunakan.
c. Kuantitatif
diartikan dengan mencatat nilai-niali bilangan atau frekuensi untuk melukiskan
berbagai jenis isi yang didefenisikan.
d. Sementara
isi yang nyata, diberi pengertian, yang diteliti dan dianalisis hanyalah isi
yang tersurat, yang tampak, bukan makna yang dirasakan oleh sipeneliti (Stempel
1983:9).
- Penggunaan Analisis Isi
Setidaknya
ada lima kegunaan yang dappat dilakukan dalam penelitian analisis isi sebagai
berikut:
- Menggambarkan Isi Komunikasi
Analisi ini berfungsi untuk mengungkap kecenderungan
yang ada pada isi komunikasi, baikmmelalui media cetak maupun melalui media
elektronik. Penelitian ini berupaya mengetahui perubahan isi pesan pada periode
itu, termasuk perubahan penampilan pada modenya.
- Menguji hipotesis tentang karakteristik pesan
Sejumlah penelitian analisis isi berusaha
menghubungkan karkteristik tertentu dari komunikator (sumber) dengan karakteristik
pesan yang dihasilkan.
- Membandingkan isi media dengan dunia nyata
Banyak analisis isi digunakan untuk menguji apa yang
ada dimedia dengan situasi actual yang ada dikehidupan nyata
- Memperkirakan gambaran kelompoktertentu di masyarakat
Sejumlah penelitian analisis isi telah menfokuskan
dan mengungkap gambaran media mengenai kelompok minoritas tertentu. Di sini
analisis isi digunakan untuk meneliti masalah sosial tentang diskriminasi dan
prasangka terhadap kelompok minoritas, agama tertentu, etnik, dan lain-lainnya.
- Mendukung study efek media massa
Penggunanan analisis isi seringkali juga digunakan
sebagai sarana untuk memulai penelitian efek media massa. Seperti dalam
penelitian cultivation analysis, dimana pesan yang dominan dan tema-tema isi
media yang terdokumentasi melalui prosedur yang sistematik di korelasikan
dengan study lain tentang khalayak, penelitian ini dilakukan untuk melihat
pakah pesan-pesan dimedia massa tersebut menumbuhkan sikap-sikap yang serupa di
antara pengguna media yang berat (heavy users).
- Kelebihan dan Keterbatasan Ananlisis Isi
Kelebihan utama metode ini adalah tidak digunakannya
manusia sebagai subjek penelitian. Hal ini menyebabkan penelitian relatif lebih
mudah, tidak ada reaksi dari populasiataupun sampel yang diteliti karena tidak
ada orang yang diwawancarai, diminta mengisi kuesioner, ataupun diminta datang
dilaboratorium.Kelebihan lainnya adalah ketika peneliti tidak dapat melakukan
penelitian survey atau pengamatan terhadap populasi, analisis ini dapat
digunakan.
Kekurangan analisis terpenting adalah ia hanya
meneliti pesan yang tampak, sesuatu yang disembunyikan dalam pesan bisa luput
dari analisis isi. Analisis isi kualitatif seperti semiotik, discourse,
analisis framing, ataupun textualanalysisdapat menutupi kekurangan ini.
Kekurangan terpenting lain adalah kesulitan menentukan media atau tempat
memperoleh pesan-pesan yang relevan dengan permasalahan yang diteliti.
- Tahapan Penelitian
a. Menentukan
Permasalahan
Sebagaimana
penelitian sosial lainnya, analisis isi juga dimulai dengan menentukan
permasalahan. Permasalahan merupakan titik tolak dari penelitian.
b. Menyusun
kerangka Pemikiran (conceptual atau theoretical framework).
Sebelum
mengumpulkan data, peneliti diharapkan telah mampu merumuskan gejalaatau
permasalahanyang akan diteliti. Dengan kata lain peneliti telah mengemukakan
conceptual definitions terlebih dahulu terhadap gejala yang akan diteliti.
c. Menyusun
Perangkat Metodologi.
Peneliti
diharapkan mampu menyusun perangkat metodologi yang akan digunakan. Yaitu telah
menurunkan conceptual definitions menjadi operational definitions, dan juga
menurunkan theoretical hypothesis menjadi research hypothesis (untuk penelitian
eksplanatif). Perangkat metodologi pada dasarnya merupakan rangkaian metode
yang sekurangnya mencakup hal-hal berikut.
(1) Menentukan
metode pengukuran atau prosedur operasionalisasi konsep.
(2) Menentukan
universe atau populasi yang akan di teliti serta bagaimana pengambilan
sampelnya.
(3) Menentukan
metode pengumpulan data.
(4) Peneliti
menentukan metode analisis.
e. Analisis
Data
Merupakan
analisis terhadap data yang berhasil dikumpulkan oleh paneliti melalui
perangkat metodologi tertentu.
f. Interpretasi
data merupakan interpretasi terhadap hasil analisis data.
Peneliti
mendiskusikan hasil analisis data melalui interpretasi terhadap hasil analisis
data dengan mempergunakan kerangka pemikiran atau kerangka teori yang semula
telah ditetapkan. Untuk suatu penelitian eksplanatif, pada bagian ini diskusi
serta interpretasi yang dilakukannya sebenarnya bertujuan membuat penyimpulan
yang mendukung theoretic hypothesis.
- Ragam Penelitian Isi Media Kualitatif
Penelitian isi media yang selama ini masih banyak
diaplikasikan di Indonesia adalah model-model penelitian analisis kualitatif
konvensional. Artinya bahwa penerapan metode analisis isi yang selama ini
banyak diterapkan hanya sebatas pada melihat kecendrungan isi media terhadap
isu-isu atau topic masalah tertentu, yang kemudian menguantifikasikan isi
pemberitaan media dengan menghitung jumlah frekuensi tema-tema atau topic-topik
tertentu. Sementara itu, analisis isi yang sifatnya kualitatif tidak hanya
mampu mengidentifikasi pesan-pesan manifest, melainkan juga latent messages dari
sebuah dokumen yang diteliti.
A. Analisis
Isi Kuantitatif
Prinsip QCA adalah sistematik dan kuantitatif.
Artinya metode yang diterapkan dalam analisi ini haruslah tersistematisasi,
dimana mulai unit analisis yang diteliti sampai pembuatan kategorisasi dan
operasionalisasi tidak tumpang tindih. Hal itu disertai dengan pengambilan
sampel yang sistematis sehinga memungkinkan pencatatan yang akurat. Pesan yang
tampak tadi haruslah dapat dihitung untuk mendapatkan frekuensi penghitungan
pesan-pesan yang dimaksudkan.
B. Analisis
Isi Media Kualitatif
Analisis isi media kualitatif lebih banyak dipakai
untuk meneliti dokumen yang dapat berupa teks, gambar, symbol, dan sebagainya
untuk memahami budaya dari suatu konteks sosial tertentu. Dalam analisis ini
media kualitatif ini semua jenbis data atau dokumen yang dianalisis lebih
cenderung disebut dengan istilah “text” apapun bentuknya gambar, tanda (sign),
symbol, gambar bergerak, dan sebagainya.
- Metode Analisis Isi: Mengukur Objektifitas Pers
- Metode Penelitian
- Subjek dan Objek Penelitian
Ø Subjek
penelitian adalah surat kabar harian umum
Ø Surat
kabar tersebut terbit dikota besar dipulau jawa
Ø Harian
besar yang meiliki tiras minimal 100.000 eksemplar dengan mempertimbangkan
bahwa dengan tiras sebesar itu berarti media yang bersangkutan memiliki pembaca
yang luas dimasyarakat dan mempunyai potensi lebih mampu memunculkan opini
public yang cukup signifikan.
- Unit Analisis
Unit
analisis penelitian ini adalah item berita, yaitu berita politik yang menjadi
adline surat kabar yang diteliti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar