Selasa, 03 November 2015

RAGAM METODOLOGIS PENELITIAN KUALITATIF DAN BEBERAPA PENGALAMAN EMPIRIS



1.      Metode Pengumpulan Data dan Kasus Penelitian

A.    Pendahuluan
Penelitian merupakan suatu kegiatan ilmiah yang ditempuh melalui serangkaian proses yang panjang. Dalam konteks ilmu sosial, kegiatan penelitian diawali dengan adanya minat untuk mengkaji secra mendalam terhadap munculnya fenomena tertentu.
B.     Metodologi Penelitian
Titik tolak penelitian bertumpuh pada minat untuk mengetahui masalah atau fenomena sosial yang tibul karena berbagai rancangan dan bukannya pada metodologi penelitian. Langkah-langkah yang lazim dilakukan dalam tahap penelitian, yaitu:
a.       Merumuskan masalah penelitian dan menentukan tujuannya
b.      Menentukan konsep dan hipotesis serta eksplorasi pustaka
c.       Mengambil sampel dan contoh penelitian.
d.      Pembuatan alat-alat pendukung survey, misalnya kuesioner
e.       Pengumpulan data yang akan dibuat pula sebagai vield working
f.       Editing data
g.      Analisis data dan laporan.
C.    Pengumpulan Data
Dalam setiap kegiatan penelitian dibutuhkan objek atau sasaran penelitian yang objek atau sasaran tersebut umumnya eksis dalam jumlah yang besar dan banyak. Dalam suatu survey penelitian, tidaklah harus diteliti semua individu yang ada dalam populasi objek tersebut. dalam hal ini, hanya diperlukan sampel atau contoh sebagai representasi objek penelitian. Oleh karena itu, persoalan penying dalam pengumpulan data yang harus diperhatikan adalah bagaimana dapat dipastikan atau diyakini bahwa sampel yang ditetapkan adalah representatif.
Setelah sampel ditentukan selanjutnya dalah bagaimana atua dengan cara apa informasi dapat digali sehingga dapat diperoleh data sesuai kebutuhan. Kegiatan pengumpulan data setidaknya meliputi:
1.      Menentukan Sampel
2.      Pembuatan Kuesioner
3.      Teknik Wawancara
D.    Penentuan Sampel
Persoalan besar yang dihadapi setiap peneliti adalah terbatasnya sumber daya khususnya dana dan waktu. Oleh karena itu, berlaku prinsip evisiensi tanpa melemahkan arti dari peneliti itu sendiri.
a.       Prinsip dasar dalam menentukan besar sampel penelitian
1.      Adalah tingkat keragaman atau dipersity levels dari populasi sasaran. Titik keragaman populasi merujuk pada dua kondisi, yaitu populasi yang sangat bergam dan yang tidak beragam. Semakin tinggi tingkat heterogenitas suatu populasi, maka semakin besar jumlah sampel yang dibutuhkan.  Sebaliknya, semakin tinggi tingkat homogenitasnya, bahkan satu sampel dapat dikatakan cukup representatif.
2.      Tingkat ketepatan atau presisi yang diinginkan jika peneliti menghendaki hasil dengan tingkat ketepatan yang tinggi, sampel yang dibutuhkan juga semakin besar untuk diambil dari populasi.
3.      Berkaitan dengna rencana analissi penelitian yang akan dilakuakan oleh peneliti.
b.      Pembuatan Kuesioner
Umumnya dalam penelitian survey lapangan, sarana berupa kuesioner atau panduan pertanyaan merupakan elemen yang esensial (harus ada) untuk kepentingan mengumpulan data. Produk akhir pengumpulan data melalui kuesioner umumnya berupa angka, tabel, analisis statistik, dan deskripsi, serta kesimpulan hasil penelitian.
Dalam kuesioner yang dibuat untuk tujuan-tujuan penelitian ilmu sosial setidaknya memuat empat pertanyaan pokok, yaitu:
1.      Pertanyaan tentang fakta (epidence), misalnya identitas responden berupa umur, pendidikan, agama, pekerjaaan, status perkawinan, dan lain-lain.
2.      Pertanyaan tentang presepsi yang ditujukan pada pendapat dan sikap responden tentang fenomena atau kejadian tertentu (sesuai dengan tema penelitian)
3.      Pertanyaan tentang informasi di mana peneliti ingin menggali tentang apa saja yang diketahui oleh responden serta bagaimana dan sampai sejauh mana pengetahuan tersebut dapat diperolehnya.
4.      Pertanyaan tentang presepsi diri yang berkaitan dengan penelitian responden terhadap perilaku mereka sendiri dalam interaksinya dengan pihak lain.
Dari berbagai penelitian, terdapat beberapa cara pula dalam menggunkan kuesioner:
1.      Wawancara tatap muka langsung antara peneliti (petugas lapangan) dengan responden.
2.      Kuesioner diisi oleh responden.
3.      Wawancara tidak langsung yang umumnya digunakan oleh peneliti sosial di negara-negara maju dengan menggunakan sarana telepon.
Pengiriman kuesioner melalui jasa pos atau kurir yang dilampiri dengan amplop dan perangko jawaban yang nantinya akan dikirimkan kembali oleh responden.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar